Gua
Maria Kerep Ambarawa (GMKA) atau yang dikenal dengan Gua Kerep bukanlah
nama yang asing lagi di telinga umat Katolik Keuskupan Agung Semarang
(KAS). Bahkan sejak beberapa tahun terakhir, nama Gua Kerep juga mulai
diakrabi oleh umat dari berbagai keuskupan di Indonesia.
Lokasinya
cukup strategis, tak jauh dari jalan raya Semarang - Magelang, yakni di
Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Dari arah Semarang, GMKA cuma
berjarak 900 meter dari jalan raya Semarang. Bagi peziarah yang baru
pertama kali berkunjung ke gua ini, cukup mengikuti petunjuk papan nama
yang berada di seberang jalan depan Terminal Ambarawa. Atau tepatnya di
sebelah kanan SD Pangudi Luhur Ambarawa atau sebelah Timur SMP Pangudi
Luhur Ambarawa kemudia ke arah utara.
Hawa
sejuk dan pesona alam yang menawan selalu menyambut setiap kehadiran
peziarah. Hamparan hijau sawah serta pepohonan di kaki Gunung Ungaran
terasa begitu ramah dalam mengantarkan setiap hati menuju alam surgawi
Gua Maria Kerep Ambarawa.
Gemericik
air di parit dan nyanyian burung memberi pesona tersendiri dan memberi
suguhan alam sebelum memasuki kedamaian GMKA. Keberadaan kios-kios
souvenir seakan tak mampu menembus kedamaian dan ketenangan area Gua
Maria Kerep Ambarawa. Hening, hening, dan hening. Itulah yang dialami
oleh setiap hati peziarah.
Untuk
bisa sampai ke kompleks GMKA, ada beberapa sarana yang bisa dipergunakan
oleh para peziarah. Peziarah bisa menggunakan mobil atau motor;
angkutan desa, andong (delman), atau bisa meminta bantuan jasa dari para
tukang ojek. Bus besar hanya bisa sampai di Terminal Ambarawa, dari
terminal, peziarah bisa mencapainya dengan berjalan kaki. Selain tak
terlalu jauh, dengan berjalan kaki akan terasa lebih khidmad sembari
melakukan tirakat atau mati raga. Bus 3/4 bisa masuk ke area parkir
GMKA.
Setelah
lebih dari setengah abad berdiri, kini GMKA tak pernah sepi dari para
peziarah. Nyaris setiap saat dari pagi hingga malam, selalu saja
didatangi peziarah sekalipun di luar Bulan Maria yang jatuh pada Bulan
Mei dan Oktober.
Berbagai
doa dan harapan didaraskan peziarah di tempat ini. Selain itu, tak
sedikit pula yang sekadar berucap syukur atas terkabulnya permohonan.
Ada pula yang datang cuma sekadar untk mencari ketengan batin.
GMKA
rupanya tak hanya dikunjungi oleh orang Katolik. Pemeluk agama dan
kepercayaan lain pun turut menimba ketenangan dan kedamaian hati disini.
Kebanyakan dari mereka akhirnya mengakui bahwa ada keheningan
tersendiri di kompleks GMKA.
guamariakerep.com